Monthly Archives: March 2023

Ada Alasan Mengerikan Dibalik UBS Caplok Credit Suisse

Bank terbesar Swiss UBS mengumumkan akan mencaplok bank bermasalah Credit Suisse. Transaksi ini senilai US$ 3,25 miliar (Rp49 triliun) dan akan dibayarkan dengan saham UBS kepada pemegang saham Credit Suisse.

Kesepakatan (all share) yang dilakukan hari Minggu (19/3/2023) lalu ini menetapkan harga Credit 0,76 Swiss Franc (SFr). Harga ini jauh lebih kecil dari harga penutupan perdagangan Jumat (17/3/2023) pekan lalu di angka SFr 1,86.

Kesepakatan antara dua pilar utama layanan keuangan Swiss ini adalah mega merger pertama bank global yang dianggap penting secara sistemik sejak krisis keuangan 2008 ketika institusi keuangan bermasalah seringkali dipaksa ‘kawin’ atas perintah regulator.

Pemerintah Swiss mengatakan akan menyediakan lebih dari US$ 9 miliar (Rp 135 triliun) untuk menutupi beberapa kerugian yang mungkin timbul atas akuisisi Credit Suisse. Bank Nasional Swiss juga menyediakan likuiditas lebih dari US$ 100 miliar kepada UBS untuk membantu memfasilitasi kesepakatan tersebut.

Urgensi di pihak regulator dipicu oleh prospek yang semakin mengerikan di Credit Suisse. Bank menghadapi arus keluar pelanggan sebanyak $10 miliar per hari minggu lalu, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Read the rest of this entry

Powell Effect Mulai Reda, IHSG Cari Kesempatan Rebound

Sempat terbenam hampir seharian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah jelang penutupan dan berakhir di 6.776,37 atau terapresiasi tipis 0,14% secara harian pada perdagangan Rabu (8/3/23).

Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 365 saham melemah, hanya 166 saham mengalami kenaikan dan 195 lainnya tidak berubah.

Perdagangan menunjukkan nilai transaksi yang lagi-lagi sepi, hanya sekitar Rp 9,48 triliun dengan melibatkan 23 miliar saham.

Pada Rabu, IHSG dibuka melemah dan sempat menyentuh level terendah di 6.728,19 hingga akhirnya ditutup positif. Artinya, perdagangan kemarin berhasil memutus tren pelemahan selama tiga hari beruntun.

Walau menguat, dalam lima hari perdagangan, gap koreksi masih lebar yakni 1%. Dengan begitu, IHSG masih menorehkan kinerja negatif mingguan. Sejak awal tahun, IHSG masih membukukan pelemahan 1,08% (year to date).

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia via Refinitiv, empat dari total sektor melemah. Sektor teknologi menjadi sektor yang paling menguntungkan IHSG menguat 0,87% sementara sektor barang pokok menjadi yang paling beban melemah 1,45%.

Testimoni Ketua bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, di hadapan Komite Urusan Perbankan, Perumahan, dan Perkotaan Senat AS pada Selasa pagi waktu AS atau 22.00 waktu Indonesia mengguncang pasar saham.

Dalam sambutannya, Jerome Powell memperingatkan, kenaikan suku bunga kemungkinan akan lebih tinggi dari yang diperkirakan oleh pembuat kebijakan bank sentral. Powell mengatakan tren saat ini menunjukkan bahwa tugas melawan inflasi Fed belum berakhir.

Read the rest of this entry

E-form Error Occured During The Submit Process. There Was a Problem Connecting to The Server

Untuk lapor SPT Tahunan PPh Orang Pribadi terutama formulir 1770 dan SPT Tahunan PPh Badan 1771, sangat disarankan menggunakan e-form PDF. Karena berdasaran pengumuman resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) nomor PENG-5/PJ.09/2022 tentang Pengalihan Saluran Pelaporan SPT Tahunan Melalui Aplikasi e-SPT menjadi e-Form dan e-Filing bahwa pelaporan SPT Tahunan melalui aplikasi e-SPT akan dilakukan ditutup secara bertahap, yaitu:

  • Jenis formulir SPT 1770 S, 1770, dan 1771 pada 28 Februari 2022, pukul 16.00 WIB; dan
  • Jenis formulir SPT PPh Badan dalam satuan mata uang dolar Amerika Serikat (1771 $) dan lampiran khusus Wajib Pajak Migas pada 30 Maret 2022, pukul 15.00 WIB.

e-Form Error Tidak Bisa Submit

Namun, terkadang saat pelaporan SPT melalui e-form PDF tidak terlepas dari error baik saat pengisian SPT atau saat submit SPT.

Seperti yang beberapa wajib pajak alami saat submit e-form PDF muncul error, “e-form Error Occured During The Submit Process. There Was a Problem Connecting to The Server”. Akibatnya e-form PDF gagal submit.

Read the rest of this entry

Dear Investor, Begini Cara Lapor Investasi SBN di SPT Tahunan

Saat ini semakin banyak orang yang melek investasi. Salah satu instrumen investasi yang sering jadi incaran kalangan tua hingga kalangan anak muda adalah SBN yang termasuk Saving Bond Ritel (SBR), Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Negara Ritel (SR) hingga Sukuk Tabungan (ST).

Dengan investasi, tentunya tidak hanya membuat jumlah uang bertambah saja, tapi juga bisa membuat keuangan menjadi lebih di masa mendatang.

Namun sebagai investor tentunya memiliki kewajiban terhadap investasi yang dilakukan. Selain mengontrol perkembangan investasi, Anda sebagai investor juga wajib menyampaikan sejumlah investasi SBN yang dilakukan dalam lapor pajak setiap tahunnya.

Bagi investor yang telah berpengalaman tentunya sudah terbiasa dengan lapor pajak di SPT Tahunan. Namun, bagi investor pemula yang belum mengetahui bagaimana cara lapor investasi SBN di SPT tahunan pajak, simak ulasannya berikut ini!

Read the rest of this entry

Hal Penting Untuk Dilakukan Jika Estimasi Harga Saham Meleset

Peluang untuk membeli saham perusahaan berkualitas dengan harga yang menarik sering muncul ketika perusahaan gagal memenuhi ekspektasi pasar atau para analis. Misalnya ketika perusahaan mengalami penurunan kinerja secara kuartalan, maka biasanya harganya akan turun bahkan sampai ARB berhari-hari. Apalagi Jika valuasi sahamnya sudah tergolong mahal, maka market akan menghukum dengan lebih keras. Hal ini tampaknya menjadi lebih umum akhir-akhir ini di mana kebanyakan pelaku pasar dan analis yang semakin fokus pada periode waktu yang pendek, yang menyebabkan reaksi berlebihan pada kinerja kuartalan dan pergerakan harga saham.

Ketika perusahaan yang sahamnya Anda miliki mengalami penurunan EPS atau tidak sesuai ekspektasi lalu harga sahamnya turun, maka ada 3 keputusan yang bisa diambil yakni tambah posisi, hold, dan jual. Jika kita memiliki pemahaman yang baik terhadap bisnis perusahaan dan lanskap industrinya, maka akan memudahkan kita untuk mengevaluasi faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab penurunan kinerja, dan apakah alasan-alasannya bisa diterima. Jika kita paham tindakan yang diambil manajemen dengan strategi yang mereka siapkan serta track record dan rencana capital allocation mereka, maka kita akan memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai prospek perusahaan ke depan atau growth drivers-nya.

Seorang investor yang bijak harus menjaga emosinya dan menganalisis situasi dengan cara yang tenang dan rasional untuk membentuk pandangan apakah penurunan kinerja hanyalah permasalahan sementara dalam bisnis, atau merupakan gejala yang secara signifikan merusak nilai intrinsik bisnis.

Coba simak pendapat dari beberapa investor hebat berikut:

“I am particularly interested in buying companies when their long term prospects are intact but they are cheap because they face short term issues.” Robert Vinall

“Companies that “miss” the analysts’ consensus estimates can see their stock price decimated. Is the quarter-to-quarter earnings target really more important than a company’s ability to increase shareholder value long term.” Christopher Browne

“If you are selling because of a missed earnings report or the trend of the market or something, you’ve stopped looking at the rate of return the company can achieve over time.” Chuck Akre

“You rarely get to purchase high quality businesses at cheap prices unless there is a ‘glitch’ which provides an opportunity to do so.” Terry Smith

“Usually company specific issues provide opportunities.” Chris Bloomstran

Read the rest of this entry