Analisa Fundamental Saham ASII, TLKM dan SMRA Menggunakan Fundachart

Investasi dalam saham perlu melibatkan analisis fundamental untuk menilai kinerja perusahaan dan potensinya di masa depan. Tiga saham yang menarik untuk dicermati pada akhir tahun 2023 ini adalah saham Astra International ($ASII), Telkom ($TLKM), dan Summarecon Agung ($SMRA).

Fitur Fundachart dari sekuritas Stockbit memberikan gambaran yang objektif bagi investor sebelum berinvestasi saham. Pada gambar diatas untuk Financial Metrics yang digunakan untuk saham $ASII dalam 3 tahun adalah harga saham, standar deviasi -1 PBV untuk 3 tahun dan laba bersih TTM.

1. Astra International ($ASII): Astra International adalah perusahaan diversifikasi yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk otomotif, agribisnis, dan infrastruktur. Faktor-faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam analisis fundamental $ASII melibatkan pendapatan, laba bersih, dan pertumbuhan bisnisnya. Selain itu, stabilitas keuangan dan manajemen yang efisien menjadi poin penting yang telah terbukti tangguh melewati krisis tahun 1998, 2008 dan terakhir adalah pandemi 2020.

Laba bersih tahun 2023 terpantau stabil dan cenderung meningkat yang telah mencapai Rp. 31.305 B pada akhir kuartal 3 tahun ini (garis warna orange). Sedangkan harga penutupan pada tanggal 1 Desember 2023 di level Rp. 5.750 mencerminkan PBV 0,95 yang masih berada dibawah standar deviasi -1 PBV sebesar 1,26 (garis warna pink).

Harga saham $ASII terus menurun sejak bulan Juli 2023 berbeda dengan laba bersih yang cenderung stabil. Namun sejak rebalancing indeks MSCI selesai pada akhir November, terlihat perkembangan positif aliran dana asing yang masuk pada penutupan hari Jumat kemarin mencapai rekor Net Buy Rp. 289,5 B.

2. Telkom ($TLKM): Telkom Indonesia adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Faktor penting dalam analisis fundamental melibatkan pertumbuhan pelanggan, pendapatan dari layanan telekomunikasi, dan inovasi teknologi. Perusahaan ini juga terpengaruh oleh regulasi pemerintah dalam industri telekomunikasi. Dengan perkembangan pesat teknologi, $TLKM memiliki potensi besar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.

Penurunan laba bersih terlihat pada garis orange sejak bulan Juli 2022, namun mulai kuartal 3 laba bersih saham $TLKM mulai berbalik arah positif yang diharapkan terus berlanjut. Harga penutupan pada hari Jumat di level Rp. 3.830 berbanding lurus dengan aliran dana asing yang masuk pada seminggu terakhir sebesar Rp. 294,51 B.

Walaupun begitu PBV sebesar 2,46 masih berada dibawah standar deviasi -1 PBV untuk 3 tahun sebesar 2,94 sehingga saham $TLKM masih layak untuk dikoleksi.

3. Summarecon Agung ($SMRA): Summarecon Agung berfokus pada pengembangan properti, termasuk perumahan dan pusat perbelanjaan. Dalam analisis fundamental $SMRA, aspek-aspek seperti penjualan properti, nilai aset, dan proyek-proyek masa depan menjadi faktor penentu. Kondisi pasar properti dan kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam kinerja saham ini. Keberhasilan $SMRA dalam mengelola proyek-proyeknya menjadi indikator penentu investasi yang menguntungkan.

Kebijakan insentif DTP PPN 100% dari pemerintah yang berlaku sampai tahun depan memberikan pengaruh positif terhadap saham $SMRA yang terlihat dari harga yang telah rebound dari level harga Rp. 505 dan ditutup pada hari Jumat di level harga Rp. 615.

Selaras dengan laba bersih $SMRA yang terus meningkat dari tahun 2021 (garis orange) dan PBV 0,81 juga masih berada dibawah garis pink yang menandakan harga saham $SMRA berada pada radar investasi dengan Low Target Price dari screener Stockbit di level harga Rp. 680.

Fitur Fundachart dari Stockbit sangat membantu dalam pengambilan keputusan investasi, namun penting juga untuk mempertimbangkan risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing saham. Analisis fundamental memberikan pandangan menyeluruh tentang kesehatan finansial dan prospek pertumbuhan suatu perusahaan. Namun, investor juga perlu memantau kondisi ekonomi, industri, dan faktor eksternal lainnya yang dapat memengaruhi kinerja saham. Seiring perubahan pasar, melakukan pemantauan secara berkala terhadap saham-saham tersebut dapat membantu investor mengoptimalkan portofolio saham dan mengambil keputusan investasi yang bijak.